-->

Puisi dari AYAH untuk Jiwa Perindu



MENGENALMU; MERINDUMU
Oleh: Ayub Kumalla

Semakin dalam
Adalah cara terbaik
'Tuk mengekalkan waktu
dalam diam.
Menjengkali dan menjamahi hatimu
Semakin membuatku ingin tinggal.
Di dadaku,
Cinta serupa percik api
Yang kubiarkan membesar
Menyalakan segala imaji.
Untuk itu, tataplah mata ini. 
Ada rindu yang bergemuruh
ada riuh tak terpahami 
waktu tiada senggang untuk tidak mengingatmu

Sukarame, 2019

MALAM
Oleh: Ayub Kumalla

Sayup-sayup suara azan
mengiringi tirai-tirai purnama
menghendaki sunyi
ada bait-bait aksara
menebar wangi
di sela-sela perkampungan
di pinggir-pinggir jalan raya
kemudian sekuncup bunga
bersiap menyambut datangnya sepi
sendiri—gelap merambati
dingin malam mencumbui
hilir mudik angin yang kesepian
; di sini

(2019)

PILU BERLALU
Oleh: Yesi Putri Lestari

Hari-hari
Pilu berlalu
Bulan-bulan getir memulihkan 
Sayat-sayat luka dalam hati
Kisah pahit menjadi cerita
Sedihku berubah bahagia
Impianku nyata
Bersamamu

Cinta...
Mulanya sampah
Kini telah berubah
Bak titah dan anugerah
Tersadarku pada sebuah hal
Jika kamu jodohku
Maka itu
Takdirku

(6 Juli 2019)

AKSARA
Oleh: Andri Fajarudin

Tiap tinta yang tergores
Tiap goresan yang menyatu 
Membentuk huruf
Menjadi kata, lalu kalimat

Tiap rasa yang tak tertera
Tiap rasa yang tak terucap
Terpatrih dalam lekuk garis
;menjadi pengingat

Kadang ada kata
yang tak sanggup terucap 
Kadang ada rasa
yang tak sanggup terungkap

Biar aksara yang bicara
Dalam tiap lekuk garisnya

Kita berasal dari satu garis
Berasal dari satu huruf
Berasal dari satu kata

Dunia bergerak karena aksara
Dunia berubah karena aksara
Maka tak ada anugerah terindah
;selain rangkaian aksara 
yang digubah dari rasa sang pujangga pena

Kalianda, 6 Juli 2019

RINDU
Oleh: Hendrik Candra

Kamu tahu apa yang paling mencekam?
Ia adalah degup rinduku padamu;
Hampir-hampir aku putus napas;
Menunggumu pulang pada pelukku yang kian rapuh.

Kamu tahu apa yang paling menakutkan?
Ketiadaanmu di sisiku;
Padaku saja hendaklah kau pulang;
Lengkapiku yang bagai puzzle tak utuh sekarang.

Rindu emang kampret.

(7 Juli 2019)

2 Responses to "Puisi dari AYAH untuk Jiwa Perindu"

Iklan Atas Artikel

Iklan Tengah Artikel 1

Iklan Bawah Artikel