Diskusi Film Merindu Cahaya de Amstel
Jumat, 24 Juni 2022
Add Comment
Dalam jurnal yang ditulis oleh Dicky Dwiaji Himawan tentang Sejarah dan Perkembangan Film Dunia menjelaskan bahwa tahun 1895, dikenal sebagai tahun di mana awal adanya sebuah sinema, karena pada tanggal 28 Desember 1895, untuk pertama kalinya dalam sejarah perfilman, sebuah film cerita dipertunjukkan di depan umum. Film ini dibuat oleh Lumiere bersaudara, Lumiere Louis (1864-1948) dan Auguste (1862-1954), inventor terkenal asal Perancis dan pelopor industri perfilman. Tempat pemutaran film itu adalah di Grand Cafe di Boulevard des Capucines, Paris. Sekitar 30 orang datang dengan dibayar untuk menonton film-film pendek yang mempertunjukkan kehidupan warga Perancis.
Sesungguhnya, pada awal 1885, telah diproduksi gambar bergerak pertama, tetapi film karya Lumiere bersaudara yang dianggap sebagai film sinema yang pertama. Judul film karya mereka adalah "Workers Leaving the Lumiere Factory." Pemutaran film ini di Grand Cafe menandai lahirnya industri perfilman.
Thomas A. Edison juga menyelenggarakan bioskop di New York pada tanggal 23 April 1896. Meskipun Max dan Emil Skladanowsky muncul lebih dulu di Berlin pada tanggal 01 November 1895, tetapi pertunjukan Lumiere bersaudara inilah yang diakui kalangan internasional. Kemudian film dan bioskop terselenggara pula di Inggris (Februari 1896), Uni Sovyet (Mei 1896), Jepang (1896-1897), Korea (1903), dan Italia (1905).
Perubahan dalam industri perfilman, nampak jelas pada teknologi yang digunakan. Pada awalnya, film berupa gambar hitam putih, bisu dan sangat cepat, kemudian berkembang hingga sesuai dengan sistem pengelihatan mata kita, berwarna dan dengan segala macam efek-efek yang membuat film lebih dramatis dan terlihat lebih nyata.
Isu yang cukup menarik dibicarakan mengenai industri film adalah persaingannya dengan televisi. Untuk menyainginya, film diproduksi dengan layar lebih lebar, waktu putar lebih lama dan biaya yang lebih besar untuk menghasilkan kualitas yang lebih baik.
Nah, bicara soal film, Bunda Irma Dewi Meilinda selaku Ketua KPKers Lampung yang juga merupakan Owner IDM Publishing akan membahas salah satu film Indonesia disutradarai oleh Hadrah Daeng Ratu ini ditulis oleh Benni Setiawan yang ceritanya diadaptasi dari novel buatan Arumi E.
Saksikan secara live di IG @irmadewimeilinda & @inte.lektualmudabook pada hari Sabtu (25/06/2022) pukul 19.00 WIB/20.00 WITA. Jangan lupa tonton, ya! Terima kasih.
Salam Pena Kreatif
KPKers Lampung
0 Response to "Diskusi Film Merindu Cahaya de Amstel"
Posting Komentar